Home

Followers

Visitors

About Me

Foto saya
I love being my self. This is me, my self and I.Life is a simple thing, if you wanna always smile and learn about everything that you like.

Blog Archive

01 Oktober 2010

Shopaholic,,

Hey guys,,
Cek tipe belanja kamu seperti apa disini, kalau kamu merasa sama lebih dari satu berarti kamu Shopaholic,,


Belanja impulsif

Ini terjadi jika Anda membeli suatu barang atau jasa tanpa berpikir panjang. Nah, jika keterusan berakhir jadi belanja kompulsif yang biasanya terjadi karena ketagihan, tertekan, marah, atau karena bosan.

Beli barang yang tak dibutuhkan

Jika Anda membeli barang hanya karena ingin membeli, bukan karena butuh. Niatnya sepotong, akhirnya keluar toko dengan lebih dari 5 potong pakaian.

Melanggar perjanjian

Budget yang Anda alokasikan untuk belanja sering kali terlanggar. Dan jangan harap bisa menabung. Membayar tagihan saja sulit!

Diam-diam

Setelah beli sepatu, Anda menaruhnya di balik lemari. Karena ada banyak pasang sepatu yang Anda punya, sudah pasti kalau ketahuan oleh si dia atau ibu, Anda akan dimarahi. Apalagi mereka sudah tahu kebiasaan belanja Anda yang berlebihan dan sudah tak terhitung berapa kali Anda bertengkar karena masalah ini. Selain itu, Anda secara rahasia punya beberapa buah kartu kredit. Dulu alasannya untuk 'just in case', namun sekarang itu sudah bukan untuk keadaan darurat lagi. Anda bak tersesat tanpa ada kartu kredit di dompet, karena Anda jarang sekali beli pakai tunai.

Pengembalian Barang

Karena merasa bersalah, Anda mencoba untuk mengembalikan barang tersebut. Dan untuk merayakannya, Anda berbelanja lagi.

Memilih sendiri

Biasanya, seorang shopaholic lebih senang untuk belanja seorang diri. dengan begitu, ia bisa membeli apapun yang ia mau tanpa ada 'suara lain' yang menahan mereka.

Black Out!

Betul, tanda-tanda seorang shopaholic adalah lupa kalau ia pernah membeli sesuatu. Ketika bongkar lemari pakaian, menemukan beberapa yang sama sekali belum pernah dipakai, lengkap dengan label harganya. Kadang lupa, “ini beli di mana ya?”

Dikejar-kejar

Untuk kasus parahnya bisa-bisa Anda mengganti nomor ponsel karena sudah terlalu sering dikejar-kejar debt collector karena tak sanggup membayar tagihan kartu kredit, sudah tak terhitung berapa kali mereka datang ke rumah, bahkan 'berkunjung' ke kantor. (kapanlagi)

0 komentar:

Posting Komentar

 
 

Diseñado por: Compartidísimo
Scrapping elementos: Deliciouscraps©